Beranda | Artikel
Makna Ubudiyah Yang Sesungguhnya - Kitab Al-Ubudiyah (Ustadz Abdullah Taslim, M.A.)
Senin, 8 Januari 2018

Bersama Pemateri :
Ustadz Abdullah Taslim

Makna Ubudiyah Yang Sesungguhnya – Kitab Al-‘Ubudiyah merupakan bagian dari kajian kitab “العبودية (Al-Ubudiyah)” karya Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah. Kitab ini membahas berbagai permasalahan yang berkaitan dengan ibadah dan penghambaan diri. Kajian ini disampaikan oleh Ustadz Abdullah Taslim.

Ringkasan Kajian Kitab Al-Ubudiyah: Makna Ubudiyah Yang Sesungguhnya

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata, bahwa tidak mungkin terdapat ambisi terhadap dunia (harta dan kedudukan) pada diri seseorang yang memiliki iman yang benar. Hal ini dikarenakan dia telah merasakan manisnya penghambaan diri kepada Allah, merasakan cinta yang benar kepada Allah, maka dia tidak akan mendapati dalam dirinya sesuatupun yang lebih dicintai dari pada Allah subhanahu wa ta’ala sehingga dia akan mengutamakan sesuatu itu. Ketika Allah subhanahu wa ta’ala memasukkan cinta yang benar kedalam hati seorang hamba, cinta kepada Allah, cinta kepada agamaNya, cinta kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, Allah jadikan kecintaan ini benar-benar perhiasan terindah yang menghiasi hati hamba tersebut. Sehingga dia tidak akan mengutamakan yang lainnya apapun dari urusan dunia yang disukainya.

Dengan sebab inilah, Allah subhanahu wa ta’ala memalingkan dari orang-orang yang mengikhlaskan agamanya. Orang yang ikhlas, dipalingkan dari mereka keburukan dan perbuatan yang keji. Karena ada yang lebih mereka cintai sehingga perkara-perkara ini mereka tinggalkan disebabkan oleh iman yang telah menghiasi hati mereka dengan seindah-indah perhiasan.

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

وَلَقَدْ هَمَّتْ بِهِ ۖ وَهَمَّ بِهَا لَوْلَا أَن رَّأَىٰ بُرْهَانَ رَبِّهِ ۚ كَذَٰلِكَ لِنَصْرِفَ عَنْهُ السُّوءَ وَالْفَحْشَاءَ ۚ إِنَّهُ مِنْ عِبَادِنَا الْمُخْلَصِينَ ﴿٢٤﴾

Sesungguhnya wanita itu telah bermaksud (melakukan perbuatan itu) dengan Yusuf, dan Yusufpun bermaksud (melakukan pula) dengan wanita itu andaikata dia tidak melihat tanda (dari) Tuhannya. Demikianlah, agar Kami memalingkan dari padanya kemungkaran dan kekejian. Sesungguhnya Yusuf itu termasuk hamba-hamba Kami yang terpilih.” (QS. Yusuf [12]: 24)

Oleh karena itu, tidak mungkin ada pada hati orang yang beriman ambisi yang berlebihan terhadap harta dan kedudukan atau perkara-perkara yang tidak mendukung kebaikan agama ini. Dengan iman yang mendominasi hati mereka, sudah tersingkirkan kecintaan-kecintaan yang semu terhadap urusan dunia. Kecintaan  yang semu terhadap urusan dunia menjadi rendah karena kecintaan kepada Allah subhanahu wa ta’ala telah menguasai hatinya.

Orang-orang yang telah merasakan hal ini, Allah mudahkan dia untuk berlomba-lomba dalam kebaikan, menguatkan dan menyempurnakan imannya dan meninggalkan penghalang-penghalang iman. Dia meninggalkan penghalang-penghalang iman karena dia merasa benci. Dengan taufiq dari Allah, hatinya benci dan muak terhadap semua perbuatan yang buruk. Sifat inilah yang ada pada diri sahabat yang disebutkan dalam Al-Qur’an surat Al-Hujurat ayat ke-7:

…وَلَـٰكِنَّ اللَّـهَ حَبَّبَ إِلَيْكُمُ الْإِيمَانَ وَزَيَّنَهُ فِي قُلُوبِكُمْ وَكَرَّهَ إِلَيْكُمُ الْكُفْرَ وَالْفُسُوقَ وَالْعِصْيَانَ ۚ أُولَـٰئِكَ هُمُ الرَّاشِدُونَ ﴿٧﴾

…tetapi Allah menjadikan kamu “cinta” kepada keimanan dan menjadikan keimanan itu indah di dalam hatimu serta menjadikan kamu benci kepada kekafiran, kefasikan, dan kedurhakaan. Mereka itulah orang-orang yang mengikuti jalan yang lurus,” (QS. Al-Hujurat [49]: 7)

Dengan ini mereka akan mudah meraih kesempurnaan iman. Mereka melakukan dengan semangat langsung dari dalam hati mereka. Penghalang-penghalang tumbuhnya iman, mereka akan singkirkan, tinggalkan dan bahkan akan dijauhi dengan kebencian dari hati mereka.

Simak dan Download Kajian Kitab Al-Ubudiyah: Makna Ubudiyah Yang Sesungguhnya



Artikel asli: https://www.radiorodja.com/30010-makna-ubudiyah-yang-sesungguhnya-kitab-al-ubudiyah-ustadz-abdullah-taslim-m/